“C” dari PICO menunjuk kepada Comparison atau Control?

Akronim PICO dapat digunakan untuk mengidentifikasi kata-kata kunci pencarian makalah-makalah systematic review (SR) dan makalah-makalah penelitian empirik (PE) dan untuk merumuskan hipotesis penelitian. “P” menunjukkan populasi unit analisis yang diteliti; “I” menandakan  intervensi yang dilakukan peneliti (suatu tindakan penatalaksanaan kasus perorangan atau masyarakat) atau pemaparan terhadap intervensi yang dilakukan pihak lain atau alam; “C” menyatakan comparison, yaitu intervensi biasanya/lain sebagai pembanding; dan, “O” melambangkan outcome, atau hasil yang berkaitan dengan intervensi. Karena tidak menggunakan kelompok pembanding ada peneliti yang menganggap “C” tidak relevant. Misalnya, Oliveira, dkk. (2016) menyatakan dalam penelitian pustakanya bahwa “The element C from the PICO strategy has not been addressed in this research, as this is not intended to compare interventions”.

Karena kelompok pembanding digunakan untuk mengontrol (= meniadakan variasi nilai)  variabel-variabel moderator, dan karena ada cara-cara lain yang dapat digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel tersebut (e.g., kriteria inklusi, stratifikasi, matching), lebih baik huruf “C” dari singkatan PICO menunjukkan Control. Intervensi pada penelitian eksperimen menggunakan kelompok pembanding yang biasanya berskala diskrit (i.e., X1 dan X0) dan pada RCT disertai dengan penempatan secara acak ke kelompok intervensi dan kelompok kontrol  dengan/tanpa pre-test. Pada penelitian Oliveira dkk variabel “I” (= beban kerja perawat”) berskala kontinu dan mereka seharusnya menjelaskan “C” (metoda kontrol) yang digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel moderator. Jika tidak dikendalikan korelasi antara “I” dan “O” mungkin semu (merancukan hubungan yang sesungguhnya antara suatu situasi/kondisi dari unit analisis dan “O”). Alternatifnya, ialah ikut memperhitungkan pengaruh moderator-moderator (analisis multivariat), yang memerlukan ukuran populasi/sampel yang lebih besar namun mempunyai validitas luar yang lebih tinggi.

Ada peneliti yang menambahkan simbol “T” di belakang akronim PICO. Huruf T ini sebaiknya tidak digunakan untuk mewakili “Time”, karena kalau itu dimaksudkan untuk menunjukkan selang waktu antara Intervensi dan Outcome maka variabel-variabel perancu yang ditimbulkannya (i.e., History, Maturation, Testing dan Instrumentation) dikendalikan oleh kelompok pembanding (i.e., Control atau Comparison, yang dapat diwakili oleh huruf “C). Atau, kalau itu dimaksudkan untuk menunjukkan lamanya intervensi maka variabel waktu merupakan bagian dari konstruk Intervention. Sebaiknya huruf “T” digunakan untuk menandakan “Theory”, karena untuk menjelaskan proses atau alasan hubungan antara I dan O diperlukan suatu teori.

Rujukan:

Oliveira AC, Garcia PC, Nogueira LS. Nursing workload and occurrence of adverse events in intensive care: a systematic review. Rev Esc Enferm USP. 2016;50(4):679-689. DOI: http://dx.doi.org/10.1590/S0080-623420160000500020

Riva, J. J., Malik, K. M. P., Burnie, S. J., Endicott, A. R., & Busse, J. W. (2012). What is your research question? An introduction to the PICOT format for clinicians. The Journal of the Canadian Chiropractic Association56(3), 167–171.

 

Tanggapan dari Prof. Dr. Mohammad Hakimi:

Sepengetahuan saya yang dimaksudkan dengan C dalam PICO adalah “Comparison” atau “Comparator“. Kalau untuk terapi memang fungsinya lebih ke arah “Control” tetapi dalam uji diagnositik, misalnya, lebih tepat sebagai pembanding (reference standard). Dalam evidence tentang prognosis kadang-kadang memang tidak diperlukan pembanding.